الساهد في سبيل لله

الساهد في سبيل لله

Wednesday, September 7, 2011

fiqhul_jihad Dr Yusuf Al Qardhawi 1259 halaman

1259 halaman terjemahan BM_Indonesia terbiutan MIZAN
ISBN 978-979-433-586-4
Terbitan PT MIZAN PUSTAKA
Halaman 43
Ibnu Taimiyah berkata apabila musuh bermaksud menyerang umat islam, menahan serangan musuh menjadi wajib bagi rakyat wilayah yang dituju dan wiajib pula bagi penduduk lainnya untuk membantu mereka.
Firman Allah…
Akan tetapi jika mereka meminta bantuan kepadamu dalam urusan pembelaan Agama islam, maka kamu wajib memberikan bantuan, kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dan mereka QS Al anfal ayat 72…
Nabi salllahu alaihi wasalam jua memerintahkan agar kita menolong sauadara kita sesame muslim yangb dizalimi maupun menzalimi dan sama jah ore tersebut selaku ore bayaran untuk perang atau tidak.
Kewajiban ini berlaku bagi setiap muslim sesuai dengan kesempatan yang dimiliki dengan nyawanya dan hartanya dengan jumla pasukan yang sedikit atau banyak berjalan atau berkenderaan
Dalam [perang khandaq. Sewaktu umat muslim akan diserang oleh musuh, Allah Taala tidak mengizinkan meninggalkan jihad…
Sesungguhnya Allah menigizin meninggalkan jihad apabila umat muslim yang melakukan penyerangan terhadap musuh. Allah mengkelaskan umat islam dalam bab jihad seperti menjadi insane yang duduk dan yang bergerak ke medan jihad…yang duduk di kediaman kampong buleh lah belajar ilmu islam untuk disampaikan kepada umat islam. Semuanya mendapat sawaaban/pahala kebajikan …
QS AnNisa' ayat 95
Bahkan sewaktu umat islam diserang, Allah Taala mengecam orang orang yang meminta izin kepada nabi untuk kembali pulang dengan berkata "sesungguhnya rumah rumah kami terbuka /tak de penjaga" dan rumah rumah tersebut sesekali tidak terbuka. Mereka tidak lain hanya nak melarikan diri QS al ahzab ayat 13
Jihad seperti ini adalah jihad untuk mempertahankan Agama islam, kehormatan maruah diri dan nyawa.
Inilah perang yang amat darurat untuk dilakukan. Sedangkan jihad dalam kondisi umat islam yang menyerang adalah jihad pilihan/ muntakhobah…untuk menambahkan pemeluk Islam, meninggikan kalimah Islam, menggerunkan musuh sebagaimana yang terlihat dalam perang/ghazwah fil qital dalam ghazwah Tabuk dan other wars.

Petikan dari ibnu taimiyah dalam kitab Al Insaf
Tidak perlu diragukan, perang akan terjadi untuk melawan atau menyerang musuh. Yang pertama perang melawan musuh yaitu sewaktu jumlah pasukan musuh banyak dan tidak bias dikalahkan oleh umat muslim yang diserang. Mereka khuatir kalau tidak diladeni peperangan tersebut, musuh akan mengarahkan penyerangan kepada other muslimin.
Dalam keadaan seperti ini mazhab hanafi dengan tegas mewajibkan ore yang diserang mengerahkan semua kekuatan dan kemampuan sehingga mereka mampu aman dan mencapai keselamatan diri maruah nyawa dan harta.
Contoh yaitu apabila musuh menyerang negeri muslim, sedang jumlah pasukan muslim kurang dari setengah pasukan musuh. Apabila dibiarkan, musuh barangkalai akan menguasai wilayah negeri tersebut.
Manakala yang kedua yakni perang untuk menyerang, bias jadi setelah atau sebelum perang bermula. Sebelum perang dimulai, boleh untuk memilih ikut berperang atau tidak. Akan tetapi setelah perang bermula, maka tidak boleh untuk memilih meninggalkan medan perang kecuali untuk pergerakan taktikal yang strategic atau berundur untuk bergabung dengan pasukan muslim sahabat yang hampir…

Ibnu taimiyah berkata dalam kitan al insaf…
Tidak boleh meninggalkan medanmg perang apabila sudah dimulai…mskipun merasa yakin akan mengalami kekalahan…
Halaman 44…

No comments:

Post a Comment